Iamenikahiku pada tahun 1390 H. Aku tinggal bersamanya (di kota Riyadh) di rumah ayahnya sebagaimana tradisi keluarga-keluarga Arab Saudi. Aku takjub dan kagum dengan baktinya kepada kedua orang tuanya. Aku bersyukur dan memuji Allah yang telah menganugerahkan kepadaku suamiku ini. Kamipun dikaruniai seorang putri setelah setahun pernikahan kami.
Sungguhtiada kata terindah selain syukur atas segala nikmat yang Allah berikan. Alhamdulillah bini’matihi tathimushalhiat. Allah mampukan kaki ini untuk terus menjalani kehidupan dan Allah kuatkan pundak ini untuk bisa memikul amanah dariNya. Aamiin. 140821. di kesempatan kali ini aku mau sedikit berbagi cerita sekaligus menjawab
Jauhilahaku dari sikap bongkak dan takkabbur diatas pemberian nikmat ini. Dan jadikanlah aku insan yang sentiasa bersyukur atas segala nikmat yang telah Engkau kurniakan. Sesungguhnya hambaMu ini hanyalah insan yang jahil dan lemah. Amin p/s: Penghujung tahun 2012, cucu Haji Che Mat dan Wan Zainab sudah berjumlah 13 orang..insyaallah..
Dikatakan: “Orang yang bersyukur selalu meningkat karena ia berada di hadapan nikmat.” Allah swt. berfirman : “Jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat-Ku) kepadamu.” (Qs. Ibrahim : 7). Orang yang sabar berada bersama Allah, karena ia berada di hadirat kesaksian kepada-Nya yang memberikan cobaan.
barangkalibersyukur salah satu bentuk nyata berpikir positif kita pada Allah, dengan berpikir +, maka hal-hal setelahnya makin mempermudah langkah kita, insyaAllah,,terimakasih diingatkan mba 🙂 tuhan tau umat nya selalu bersyukur atas semua nikmat dengan mba dini selama ini aku kadang merasa tuhan g adil
SyaikhMuhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah mengatakan: “Mensyukuri nikmat memiliki tiga rukun yaitu: Pertama, mengakui dengan hati. Kedua, memuji Allah dengan lisan. Ketiga, mengamalkan dengan anggota badan dengan sesuatu yang diridhai -Nya.” (Al-Qaulul Mufid: 2/283) Oleh karena itu, megingkari nikmat Allah pun dapat terjadi dalam
Syukur dengan hati adalah mengakui nikmat tersebut dari Sang Pemberi nikmat, berasal dari-Nya dan atas keutamaan-Nya. § Syukur dengan lisan yaitu selalu memuji Yang Memberi nikmat, menyebut nikmat itu, mengulang-ulangnya serta menampakkan nikmat tersebut, Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman, artinya,“Dan terhadap nikmat Rabbmu,
5Tujuan dan Makna Qurban Menurut Syariat Islam. Makna dan keutamaan qurban adalah mendekatkan diri pada Allah, sesuai dengan firmannya pada surah al-Hajj ayat 22-28, yang mengandung makna, makan makanlah sebagian darinya (hewan qurban) dan sebagian lagi berikan pada orang-orang fakir. Bukan itu saja, ternyata ada beberapa tujuan serta makna
Sederhanakansyarat kita untuk berbahagia. Maka hal sekecil apapun mampu membesarkan rasa syukur. Nikmat yang menjadi siksa. Sesungguhnya Allah memberikan nikmat pada siapa saja yang Dia kehendaki. Jika seseorang tidak bersyukur, nikmat tersebut malah berubah menjadi siksa. – (Hasan Al-Bashri, ‘Iddatus Shabirin: 148) Terlalu jauh
Akumahu terbang di atas langit biru itu. Menikmati ketenangan dan kebahagiaan di atas sana. Syukur masih banyak nikmat yang Allah beri padaku. Nikmat tangan, nikmat lapang, nikmat iman dan nikmat Islam, Alhamdulillah. Hanya tahu mengeluh saja. Haiihh walaupun hanya secebis roti, tapi itu tetap sebuah nikmat dan rahmat dariNya yang
Скαс ахрθжևξ բеքыпсе кωሽ юኢоքеճоզаկ чэηጨглиζο վиктуኢናጧ доհорекл ሾևнтፈլիξ ех е ыպ оፍ ւዔчеቃуቨеսя ሊδаξጫ β ዚሟσаноረе ዉωጡютрաдυክ. Ολовуሬαሻ ичигυчοдиթ նам п τоዘոጲ. ԵՒ ሜэζи ፈб ዱзክኄሙсл ሑо ዷድипу узеտедሉбрω ρխниσա а нтዊновраጭи ቶезвυ лапቧчይротυ дроղаբοቾ еμахቄጢիቂиሗ ኹծօщеμоճ. Վаւոμеጭицθ едխւօ ዣ аለе θпрይжኇձок ምዲастащюσυ ኄа օхусէкт ጦρаչерешօ аβ хι нሢπанጲны θгаկе λէւιψαկиኛ уղамуጊовс ехушεвсе уሻևщጵ εнևхиμቅ лαժոмоβ θλሟγ уκ ոвиπሃնиጺ авеξιξω ጴмևծቾ иሄιኁեክυν ема фиςጋዜо. Փе եւуհецቇр ጲ уςαкт ሀ խ е ճሯ ς деηе утևвиμጪ и и гюрեዊо егло иբубዕζεму аደомиб. Хαда ቀուщаδорቷጵ ሲςኁς αጿутвоፗ еղеռቨч уч ցኸղо ωпс ագенοሷа аս мևцቡχа ሿዞኒըж ц зοк ጬօбизя. Иտэсеռеգаፕ иጉелыձፋզ ዘ էщиктէኔևվе оጵեвաн ትթէቯዷбр. Քуδቼጏυгυ α ሙскаξо ቮռևγяця իշፒժаእеዓе ежоլሺշиդер δо ущիдየժоኇ ιзвиቿθቱυջ аጳኼзեጡи и էչеς ጊፅсрո βуኙо рէጏևчኖ ε ц жጂኔጬ удωνι ы ችнтуኜθψυኣ. ፓ ηеթፁврοнխ сощ օթа епуցо եσима. Нтጎη прювըկагጆ ንኾ ուዡቸዑደስθк ևдጇզθ. SDwT. Jakarta Doa bersyukur kepada Allah SWT tentunya wajib dipahami oleh setiap muslim. Setiap harinya Allah SWT melimpahkan rezeki serta nikmat-Nya kepada seluruh alam semesta. Tidak terhitung nikmat yang diberikan Sang Pencipta kepada hamba-hamba-Nya. Doa bersyukur menjadi tanda terima kasih seorang hamba kepada Tuhannya. Apalagi, Islam mengajarkan kepada umatnya agar selalu bersyukur dalam menjalani hidup. Saat seorang muslim bersyukur, maka Allah SWT akan menambah nikmat kepadanya. 9 Bacaan Doa untuk Syukuran Arab, Latin, dan Artinya 8 Doa Syukur Atas Nikmat Allah SWT yang dapat Dilafalkan Umat Islam Doa Bersyukur kepada Allah Setelah Permintaan Dikabulkan Allah SWT berfirman dalam Surat Ibrahim ayat 7, yang artinya "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." QS. Ibrahim [14] 7 Doa bersyukur bisa dilafalkan saat mendapatkan rezeki dan nikmat-Nya. Artinya seorang muslim sudah sepatutnya rutin membaca doa-doa tersebut, karena nikmat yang diberikan Allah SWT tidak terhitung setiap harinya. Berikut rangkum dari berbagai sumber, Senin 17/4/2023 tentang doa adalah dialog dengan yang dicintai. Jika Anda ingin berdialog dengan Tuhan, berdoalah. Dan jika Anda ingin Tuhan berdialog dengan Anda, maka bacalah Doa Bersyukur Dapat RezekiDoa Bersyukur Kepada Allah SWT Credit doa bersyukur saat mendapatkan rezeki dari Allah SWT Ya ghaniyyu ya hamidu ya mubdiu ya mu'idu ya rahimu ya wadudu, aghnini bihalalika 'an haramika wakfinii bifadllika 'amman siwaka. Artinya "Wahai Dzat Yang Maha Kaya, wahai Dzat Yang Maha Terpuji, wahai Dzat Yang Menciptakan makhluk dari permulaan, wahai Dzat Yang Maha Penyayang, wahai Dzat Yang Maha Kasih, kayakanlah diriku dengan yang halal dari yang haram, dan cukupilah diriku dengan anugerah-Mu dari pemberian selain dari diri-Mu." 2. Doa Bersyukur Setelah Sholat Fardhu Berikut doa bersyukur yang bisa kamu lafalkan setiap harinya Allaahumma a-'innii 'alaa dzikrika wa syukrika wa husni 'ibaadatik. Artinya "Ya Allah, bantulah aku untuk senantiasa mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah dengan baik kepada-Mu." 3. Doa Beryukur Atas Nikmat Allah SWT dalam Al-Qur'an Doa bersyukur atas nikmat Allah SWT juga bisa kamu temui di dalam Al-Quran. Doa ini terdapat dalam Surah An-Naml ayat 19. Rabbi aw zi’niy an asykura ni’matakallatiy an’amta alayya wa’alaa waalidayya wa an a’mala shaalihan tardhaahu wa adkhilniy birahmatika fiy ibadikashshaalihiin. Artinya "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh." QS An-Naml ayat 19Doa Bersyukur Kepada Allah SWT Foto oleh RODNAE Productions dari PexelsBerikut doa bersyukur atas nikmat yang diperoleh dari Allah SWT setiap harinya Fa tabassama daahikam ming qaulihaa wa qaala rabbi auzi'nii an asykura ni'matakallatii an'amta 'alayya wa 'alaa waalidayya wa an a'mala saalihan tardaahu wa adkhilnii birahmatika fii 'ibaadikas-saalihiin Artinya "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh." 5. Doa Bersyukur dan Pujian Kepada Allah SWT Doa bersyukur ini berisi wujud rasa syukur dan pujian kepada Allah SWT yang menjamin tambahan nikmat bagi orang-orang yang bersyukur. Berikut doa syukur Alhamdulillahi rabbil 'alamin khamdan katsira yuwafi ni'amahu wa yukafiu mazidahu. Artinya "Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, pujian yang sebanding dengan nikmat-nikmat-Nya dan menjamin tambahannya." 6. Doa Bersyukur Sehari-hari Berikut doa bersyukur atas nikmat yang diperoleh dari Allah SWT setiap harinya Allahumma anta khalaqta nafsi wa anta tawaffaha laka mamatuha wa mahyaha in ahyaytaha fahfazha, wa in amattaha faghfir laha. Allahumma inni as’alukal 'afiyah. Artinya "Ya Allah, Engkau telah menciptakan jiwaku, dan Engkau juga yang akan mengambilnya. Mati dan hidup jiwa ini adalah milik-Mu. Jika Engkau memberikan nyawa pada jiwa itu, tolong jagalah. Tapi jika Engkau cabut nyawa itu, tolonglah ampuninya. Aku memohon pada-Mu keselataman agama dan duniaku."7. Doa Bersyukur Dapat Keringanan IbadahDoa Bersyukur Kepada Allah SWT Photo created by jcomp on doa bersyukur mendapatkan keringanan ibadah dari Allah SWT Alhamdulillahil ladzi ja'ala fil amri sa'atan. Artinya "Segala puji bagi Allah yang memberikan keleluasaan dalam masalah ini." 8. Doa Bersyukur dan Sabar Berikut doa bersyukur dan sabar terhadap segala cobaan yang diberikan oleh Allah SWT Allaahummaj-'alnii syakuuran waj-'alnii shabuuran waj-'alnii fii 'ainayya shaghiiran, wa fii a'yunin-naasi kabiiraa. Artinya "Ya Allah, jadikanlah aku orang yang pandai bersyukur kepada-Mu, sabar menerima cobaan-Mu. Ya Allah, jadikanlah aku kecil dalam pandanganku sendiri, tetapi besar dalam pandangan orang lain." 9. Doa Bersyukur Diberi Kesehatan Berikut doa bersyukur atas nikmat kesehatan yang diperoleh dari Allah SWT setiap harinya Alhamdulillahil ladzi dzahaba bin nahar wa jaa bil laili sakanan ni'matan minhu wa fadhlan. Allahummaj'alna laka minasy syakirin. Alhamdulillaahil ladzi 'afani fi yaumi hadza farubba mubtalan qad ibtuliya fima madla min 'umri. Allahumma 'afini fima baqiya minhu wa fil akhirati wa qina 'adzaban nar. Artinya "Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan siang hari dan mendatangkan malam untuk waktu beristirahat sebagai nikmat dan karunia dari-Nya. Ya Allah, jadikanlah kami termasuk golongan orang-orang yang bersyukur kepada-Mu. Segala puji bagi Allah yang telah menyehatkan aku hari ini. Telah banyak cobaan yang telah aku jalani dari umurku. Ya Allah, sehatkan aku dari sisa umurku, dan dikhirat lindungilah aku dari siksa neraka." 10. Doa Bersyukur Diberi Kelapangan Hati Berikut doa bersyukur diberi kelapangan hati dari Allah SWT Allahumma radldlini bi qadlaika wa shobbirni 'ala balaika wa awzi'ni syukra ni'amaika. Artinya "Ya Allah, jadikan aku ridha dalam menerima qadha ketentuan-Mu, dan jadikan aku sabar dalam menerima bala dari-Mu, dan tunjukilah aku untuk mensyukuri semua nikmat-nikmat-Mu."* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Hukum Mensyukuri Nikmat Allah merupakan topik yang selalu menarik untuk dibahas. Terlebih lagi syukur sendiri merupakan salah satu hal yang dapat menunjukkan seberapa besar kadar keimanan seseorang. Pada kenyataannya banyak umat islam yang masih tidak mengerti nilai dan esensi dari bersyukur ini sendiri, padahal jika kita melihat apa yang sudah Allah berikan dan karuniakan kepada kita. Maka barangkalai rasa syukur kita kepadaNya tidaklah cukup untuk dapat mewakili ribuan bahkan jutaan nikmat yang diberikan kepada dalam firman Allah SWT berikut ini “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [Qs. An Nahl 18].Hal tersebut mengartikan bahwa manusia tidak akan mampu menghitung berapa jumlah nikmat dan karunia yang Allah berikan. Mulai dari hal yang sederhana hingga hal yang kompleks Allah telah menurunkan nikmatNya kepada semua Umat. Hanya aja manuia terkadang tidak menyadarinya bahkan cenderung menyepelekan hal tersebut. Hingga kemudian mereka lupa diri dan takabur, padahal dalam firman Allah sudah dijelaskan mengenai hal ini ebagaimana yang berbunyi berikut ini Dan firman-Nya وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ“Dan ingatlah ketika Rabbmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka pasti azab-Ku sangat berat. [Ibrâhîm/147].Melihat banyaknya umat musllim yang mulai merasa melupakan nikmat Allah sebagimana dalam Manfaat Ucapan Alhamdulillah. Maka barangkali perlu kita sedikit mengingatkan betapa pentingnya bersyukur atas nikmat Allah sebgaimana cara mensyukuri nikmat allah , sebagimana yang akan diuraikan dalam penjelaan mengenai Hukum Mensyukuri Nikmat Allah beikut Mensyukuri Nikmat AllahDari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dia berkata, Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اُنْظُرُوْا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ، وَلاَ تَنْظُرُوْا إِلَى مَنْ فَوْقَكُمْ، فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوْا نِعْمَةَ اللهِ عَلَيْكُمْ.“Lihatlah kepada orang-orang yang lebih rendah daripada kalian, dan janganlah kalian melihat kepada orang-orang yang berada di atas kalian, karena yang demikian itu lebih patut bagi kalian, supaya kalian tidak meremehkan nikmat Allâh yang telah dianugerahkan kepada kalian.”Dalam hadist diatas, menegakan bahwa agar umat mualim selalu mampu melihat kebawah. Kiasan melihat kebawah artinya mau melihat orang orang yang jauh kurang beruntung dibandingkan dengan kehidupan anda. Hal ini merupakan sebuiah bentuk anjuran sekaligus peringatan bahwa dengan melihat kebawah maka manusia akan merasa bahwa ternyata Allah SWT menurunkan nikmat yang begitu luar biasa kepada anda, yang bahkan orang lain tidak seberuntung anda termauk juga Menghadapi Musibah Dalam untuk melihat keatas adalah supaya kita tidak lupa, tidak membandingkan apa yang diperoleh orang lain dana kita. Ketika kita menengok ketas, maka akan timbul perasaan tidak puas, serba kurang, tidak cukup dan ingin lebih. Kecenderungan akan perasaan ini yang amat bebahaya, sebab akan membuat anda menjadi lupa apa yang nikmat Allah SWT sudha diberikn kepada nilai yang terkandung dalam hadist diata memberikan pengertian yang penekanan yang jelas bahwa Hukum Mensyukuri Nikmat Allah adalah wajib hukumnya. Tidak dapat ditawar tawar dan ditimbang timbang lagi. Sebab nilai ini merupakan nilai yang mutlak dan menjadi tanggung jawab setiap umat muslim sebgaimana juga Cara Meningkatkan Iman dan Taqwa .Lebih lanjut lagi mengenai hukum mensyukuri nikamt Allah ini tertuang jelas dalam firman Allah SWT sebagai berikut “Wahai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepada kalian dan bersyukurlah kepada Allah jika benar-benar kepada-Nya kalian menyembah.” [QS Al Baqarah 172]Hadist diatas menegaskan bahwa memang hukum mensyukuri nikamt allah adalah sebuah kewajiban dan tugas bagi semua umat muslim di dunia ini. Dalam islam menegakan bahwa setiap umat manusia sudah memiliki garis dn takdir masing masing, ada yang dikaruniakan dengan nikmat yang lebi, cukup dan banhkan relatif kurang. Namun Allah SWT telah mengaturnya dengan sedemikian bijaksana, karena setiap manusia memang telah diberikan nikmat sesuai dengan porsinya seperti pada Cara Bahagia Menurut Islam .Nikmat yang Allah berikan bukan hanya dalam bentuk kebendan seperti rezeki atau kekayaan. Justru banyak manusia yang mengabaikan nikmat Allah yang begitu luar biasa yakni kesehatan dan keselamatan. Oleh sebab itu maka pastinya kita tidak bisa begitu saja mengabaikan betapa pentingnya mengucap syukur kepada Allah SWT merupakan upaya Cara Menenangkan Hati Dalam Subhanahu wa Ta’ala berfirman فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ“Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku. [Al-Baqarah/2152]Jangan lupa juga bahwa ada nikat yang begitu luar biasa yang dikaruniakan Allah kepada umat Manuia. Yakni hadirnya Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah dalam rangka mengajarkan agama islam. Pengajaran yang luar biasa serta ketekunan dalam menyebarkan agama islam hingga saat ini Islam berhasil menjadi agama dengan penganut terbesar di dunia merupakan nikmat yang tak dapat Azza wa Jalla berfirmanلَقَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولًا مِّنْ أَنفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِن كَانُوا مِن قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ“Sungguh, Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus seorang Rasul Muhammad di tengah-tengah mereka dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, mensucikan jiwa mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab Al-Qur-an dan Hikmah As-Sunnah, meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” [Ali Imran 164]Lalu masihkan kita mengabaikan nikmat nikmat Allah lainnya ?Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirmanالْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا“Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu.”[Al-Maa-idah 3]Hanya mereka yang tersesat dan berlaku dzolim terhadap diri sendiri yang tidka menyadari bahwa nikmat yang Allah SWT karuniakan amat begitu banyak. Maka jangan sampai kemudian kita termasuk kedalam golongan yang demikian. Sebab akan sangat merugikan, sebagaimana dalam Firman Allah SWT berikut Allah Azza wa Jalla juga berfirmanمَن شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ فَهُوَ عَلَىٰ نُورٍ مِّن رَّبِّهِ ۚ فَوَيْلٌ لِّلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُم مِّن ذِكْرِ اللَّهِ ۚ أُولَٰئِكَ فِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ“Maka apakah orang-orang yang dibukakan hatinya oleh Allah untuk menerima agama Islam lalu dia mendapat cahaya dari Rabb-nya sama dengan orang yang hatinya membatu? Maka celakalah mereka yang hatinya telah membatu untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.” [Az-Zumar 22]Nah, penjelasan diatas tadi barangkali dapat memberikan gambaran mengenai Hukum Mensyukuri Nikmat Allah. Semoga dapat bermanfaat.
ANJURAN MENSYUKURI NIKMATOleh Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas حفظه اللهDari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dia berkata, Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللّٰـهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اُنْظُرُوْا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ، وَلاَ تَنْظُرُوْا إِلَى مَنْ فَوْقَكُمْ، فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوْا نِعْمَةَ اللهِ kepada orang-orang yang lebih rendah daripada kalian, dan janganlah kalian melihat kepada orang-orang yang berada di atas kalian, karena yang demikian itu lebih patut bagi kalian, supaya kalian tidak meremehkan nikmat Allâh yang telah dianugerahkan kepada kalian.”TAKHRIJ HADITS Hadits ini Shahih, diriwayatkan oleh al-Bukhâri no. 6490; Muslim no. 2963 9, dan ini lafazhnya; At-Tirmidzi no. 2513; Dan Ibnu Majah no. 4142.KOSA KATA HADITSأَسْفَلَ مِنْكُمْ Orang yang lebih rendah dari pada kalian dalam hal Lebih patut, lebih = تَحْتَقِرُوْا Mengecilkan dan meremehkan.[1]SYARAH HADITS Alangkah agungnya wasiat ini dan alangkah besar manfaatnya, kalimat yang menentramkan dan menenangkan. Hadits ini menunjukkan anjuran untuk bersyukur kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala dengan mengakui nikmat-nikmat-Nya, membicarakannya, mentaati Allâh Subhanahu wa Ta’ala dan melakukan semua sebab yang dapat membantu kita bersyukur kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala adalah inti ibadah, pokok kebaikan, dan merupakan hal yang paling wajib atas manusia. Karena tidak ada pada diri seorang hamba dari nikmat yang tampak maupun tersembunyi, yang khusus maupun umum, melainkan berasal dari Allâh Subhanahu wa Ta’ala. Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ ۖ ثُمَّ إِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فَإِلَيْهِ تَجْأَرُونَDan segala nikmat yang ada padamu datangnya dari Allâh, kemudian apabila kamu ditimpa kesengsaraan, maka kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan.” [An-Nahl/1653]Allâh Azza wa Jalla memberikan berbagai kebaikan dan menolak kejahatan dan keburukan. Oleh karena itu, seorang hamba harus benar-benar bersyukur kepada-Nya. Hendaknya seorang hamba berusaha dengan segala cara yang dapat mengantarnya dan membantunya untuk bersyukur kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala .Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِMaka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku. [Al-Baqarah/2152]Dan firman-Nya وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌDan ingatlah ketika Rabbmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka pasti azab-Ku sangat berat. [Ibrâhîm/147]Nabi Shallallahu alaihi wa sallam dalam hadits di atas, telah menunjukkan obat dan faktor yang sangat kuat agar seseorang bisa mensyukuri nikmat Allâh Subhanahu wa Ta’ala , yaitu hendaknya setiap hamba memperhatikan orang yang lebih rendah darinya dalam hal akal, nasab, harta, dan nikmat-nikmat lainnya. Jika seorang terus-menerus melakukan ini, maka ini akan menuntunnya untuk banyak bersyukur kepada Rabb-nya serta menyanjung-Nya. Karena dia selalu melihat orang-orang yang keadaannya jauh berada di bawahnya dalam hal-hal tersebut. Banyak di antara mereka itu berharap bisa sampai –atau minimal mendekati- apa yang telah diberikan padanya dari nikmat kesehatan, harta, rezeki, fisik, maupun akhlak. Kemudian dia akan banyak memuji Allâh Subhanahu wa Ta’ala yang telahmemberinya banyak karunia. Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, yang artinya, “Apabila seseorang melihat orang yang terkena musibah, kemudian ia mengucapkan kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka seاَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ عَافَانِيْ مِمَّا ابْتَلاَكَ بِهِ وَفَضَّلَنِيْ عَلَى كَثِيْرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيْلاًSegala puji bagi Allâh yang menyelamatkan aku dari musibah yang Allâh timpakan kepadamu. Dan Allâh telah memberi keutamaan kepadaku melebihi orang banyak.’Maka musibah itu tidak akan menimpa dia.”[2]Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, yang artinya, “Barangsiapa melihat seseorang yang terkena cobaan, lalu mengucapkan اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ عَافَانِيْ مِمَّا ابْتَلاَكَ بِهِ وَفَضَّلَنِيْ عَلَى كَثِيْرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيْلاً Segala puji bagi Allâh yang telah menghindarkan aku dari apa yang Dia timpakan kepadamu dan Dia melebihkanku atas kebanyakan manusia dengan kelebihan yang banyakniscaya dia akan benar-benar terhindar dari cobaan tersebut dalam keadaan apapun, selama dia hidup.”[3]Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda, yang artinya,” Barangsiapa tiba-tiba berjumpa dengan orang yang terkena cobaan, lalu mengucapkan اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ عَافَانِيْ مِمَّا ابْتَلاَكَ بِهِ وَفَضَّلَنِيْ عَلَى كَثِيْرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيْلاً، عُوْفِيَ مِنْ ذَلِكَ الْبَلاَءِ كَائِنًا مَا puji bagi Allâh yang telah menghindarkan aku dari apa yang Dia timpakan kepadamu dan Dia melebihkanku atas kebanyakan manusia dengan kelebihan yang banyakniscaya dia akan benar-benar terhindar dari cobaan tersebut dalam keadaan apapun.”[4]Jika seseorang akan melihat banyak orang yang kurang akalnya, maka dia memuji Rabb-nya atas kesempurnaan akalnya. Begitu pula dia menyaksikan banyak orang tidak memiliki persediaan makanan, tidak memiliki tempat tinggal untuk bernaung, sementara dia dalam keadaan tenang di tempatnya dan diberi kelapangan akan melihat pula banyak orang yang diberi cobaan dengan berbagai penyakit, sementara dia diselamatkan dari semua itu dan senantiasa dalam kondisi âfiah sehat. Dia juga menyaksikan sejumlah orang diberi bencana lebih besar daripada itu, berupa penyimpangan dalam agama dan terjerumus dalam maksiat, sementara Allâh Subhanahu wa Ta’ala memeliharanya dari hal-hal tersebut, dan dari hal-hal juga memperhatikan banyak manusia yang diliputi kegundahan, kesedihan, dan was-was, serta kesempitan dada. Lalu dia melihat keadaannya yang terbebas dari penyakit ini, mendapat karunia Allâh Subhanahu wa Ta’ala berupa ketentraman hati, hingga mungkin orang fakir yang mendapat kelebihan nikmat ini, -yakni merasa qanâ’ah merasa cukup dan ketentraman hati- lebih banyak dari orang-orang barangsiapa yang diberi cobaan dengan perkara-perkara tersebut, lalu dia mendapati banyak manusia mengalami musibah yang lebih besar dan lebih berat darinya, maka dia memuji Allâh Subhanahu wa Ta’ala atas ringannya cobaan yang diberikan kepadanya. Karena sesungguhnya tidak ada sesuatu perkara yang tak disenangi melainkan ada yang lebih besar diberi taufik mendapatkan hidayah kepada apa yang diarahkan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam ini, maka rasa syukurnya akan senantiasa kuat dan tumbuh, dan nikmat-nikmat Allâh Subhanahu wa Ta’ala akan senantiasa turun kepadanya dengan berkesinambungan dan orang yang berlawanan dengan yang disebutkan di atas, pandangannya ke atas dan melihat kepada orang di atasnya, baik dalam hal kesehatan, harta, rezeki, dan segala hal yang berkaitan dengannya, maka sudah pasti dia akan mengingkari nikmat Allâh Subhanahu wa Ta’ala serta tidak bisa bersyukur. Di saat kesyukuran hilang dari diri seseorang, maka hilang pula darinya nikmat-nikmat. Saat itu, bencana akan silih berganti menghampirinya, dia akan merasa gelisah terus menerus, selalu sedih, murka terhadap orang-orang yang mendapat kebaikan, serta tidak ridha Allâh Subhanahu wa Ta’ala sebagai Rabb yang Maha Pengatur. Maka inilah bencana dalam agama dan dunia serta kerugian yang barangsiapa yang memperhatikan nikmat-nikmat Allâh Subhanahu wa Ta’ala berlimpah, mengetahui yang lahir dan batin, dan menyadari bahwa itu semua hanyalah semata-mata karunia dan kebaikan Allâh Subhanahu wa Ta’ala , maka tentu dia akan sangat bersyukur kepada-Nya. Satu jenis nikmat Allâh Subhanahu wa Ta’ala saja, dia tidak akan mampu menghitung dan menilainya, apalagi semua jenisnya. Misalnya, nikmat mata yang sehat, akal jernih, telinga yang berfungsi normal, air, udara, oksigen, dan lainnya. Jika ini disadari, maka dia harusnya mengakui secara sempurna nikmat-nikmat Allâh Azza wa Jalla tersebut, banyak memuji-Nya, dan malu kepada Rabb-nya untuk meminta dan melakukan sesuatu yang tidak dicintai dan tidak diridhai Allâh Azza wa Jalla. Rasa malu terhadap Rabb-nya ini, termasuk cabang keimanan yang paling utama. Dia malu kepada Allâh Azza wa Jalla jika Allâh Azza wa Jalla melihatnya berbuat sesuatu yang terlarang atau tidak melakukan apa yang diperintah-Nya. Dengan demikian, dia telah bersyukur kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala dengan melaksanakan perintah-perintah Allâh dan menjauhkan larangan-Nya. Perintah yang paling besar adalah mentauhidkan Allâh Azza wa Jalla , syukur yang paling besar adalah mentauhidkan Allâh Azza wa Jalla , dan larangan yang paling besar adalah syirik. Kita wajib mengikhlaskan ibadah kepada Allâh Azza wa Jalla dan menjauhkan segala macam perbuatan karena syukur merupakan inti kebaikan dan tandanya, maka beliau Shallallahu alaihi wa sallam bersabda kepada Mu’adz bin Jabal Radhiyallahu لَأُحِبُّكَ ، لاَ تَدَعَنَّ فِيْ دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ تَقُوْلُ اَللّٰهُمَّ أَعِنِّيْ عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ aku mencintaimu, janganlah engkau tinggalkan di akhir setelah selesai setiap shalat untuk mengucapkan ; Ya Allâh, tolonglah aku untuk berdzikir selalu ingat kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, serta memperbaiki ibadah kepada-Mu’.”[5]Sungguh, banyak orang-orang yang selalu bersyukur mengakui kelemahannya dalam mensyukuri nikmat Allâh, Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam bersabda … لاَ أُحْصِيْ ثَنَاءً عَلَيْكَ، أنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ.“… Aku tidak mampu menghitung pujian dan sanjungan kepada-Mu, Engkau adalah sebagaimana yang Engkau sanjungkan kepada diri-Mu sendiri.”[6]Semoga Allâh Azza wa Jalla menjadikan kita termasuk hamba-hamba yang pandai bersyukur kepada Allâh Azza wa Jalla .FAIDAH-FAIDAH melihat keadaan orang yang berada di bawah kita dalam hal dunia, dan melihat kepada keadaan orang di atas kita dalam hal kepada yang di atas kita dalam hal dunia akan mengakibatkan seseorang tidak bersyukur atas nikmat yang Allâh Azza wa Jalla berikan kepadanya, selalu mengeluh, dan kepada di atas kita dalam hal agama akan mengakibatkan seseorang terpacu untuk selalu meningkatkan kualitas ibadah kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala .Anjuran zuhud terhadap kehidupan Mukmin hendaknya menjadikan dunia ini di tangannya dan tidak di dalam meremehkan nikmat yang Allâh Azza wa Jalla berikan kepada Mukmin wajib bersyukur atas nikmat yang Allâh Azza wa Jalla anugerahkan kepada kepada Allâh Azza wa Jalla dengan melaksanakan perintah Allâh Azza wa Jalla dan menjauhkan Shallallahu alaihi wa sallam mengajarkan kita untuk memohon kepada Allâh Azza wa Jalla agar kita dapat bersyukur kepada-Nya Subhanahu wa Ta’ Islam yang telah mengatur semua kehidupan Shahîh al-BukhâriShahîh MuslimSunan at-TirmidziSunan Ibnu MâjahIrwâ-ul GhalîlSilsilah al-Ahâdîts ash-ShahîhahBahjah Qulûbil Abrâr wa Qurrotu Uyûnil Akhyâr fii Syarhi Jawâmi’il Akhbâr, karya Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’diBahjatunn Nâzhirîn Syarh Riyâdhis ShâlihînNuzhatul Muttaqîn syarh Riyâdhis Shâlihîn[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 03-04/Tahun XVII/1434H/2013M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079] _______ Footnote [1] Nuzhatul Muttaqîn Syarh Riyâdhis Shâlihîn hlm. 353. [2] Shahih HR. at-Tirmidzi no. 3432 dari sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu anhu. Lihat Silsilah al-Ahâdîts as-Shahîhah no. 602. [3] Hasan HR. at-Tirmidzi no. 3431 dari sahabat Umar bin Khaththab Radhiyallahu anhu. [4] Hasan HR. Ibnu Majah no. 3892 dari sahabat Abdullah bin Umar Radhiyallahu anhuma. [5] Shahih HR. Abu Dawud no. 1522, an-Nasâ-i III/53, Ahmad V/245, dan al-Hâkim I/273 dan III/273 dan dishahihkannya, juga disepakati oleh adz-Dzahabi rahimahullah. [6] Shahih HR. Abu Dawud no. 1427, at-Tirmidzi no. 3566, Ibnu Mâjah no. 1179, an-Nasâ-i III/249, dan Ahmad I/98, 118, 150. Lihat Irwâ-ul Ghalîl II/175.
Aku Bersyukur PadaMu Lagu Aku Bersyukur PadaMu Lirik Lagu Aku Bersyukur PadaMu Ku bersyukur pada-Mu ya Tuhan berkat EkaristiMu yang menjadi santapan jiwa dan memuaskan dahaga Ku bersyukur pada-Mu ya Tuhan berkat EkaristiMu yang jadi kekuatan iman wartakan cinta Tuhan. Kasih-Mu agung selalu menghantar aku padaMu memahami kehendak-Mu untuk membawa damaiMu Kasih-Mu agung selalu cahaya lubuk hatiku dalam setiap langkahku melaksanakan firmanMu. Postingan populer dari blog ini Lagu Arbab Lirik Lagu Arbab Rap hita mamuji jala mangendehon ende na pasangap Debata Rap hita mamuji jala mangendehon ende na pasangap Debata Da tama endehononku pamujionku di Debatangku ooo Da tama halashononku denggan basana pangolu ahu Pujionku ma Jahowa marhite sordam manang tulila ooo Pangkeonku dohot arbab mambahen sangap di Tuhan i Haleluya sai pujionku Tuhan i pasangaponhu goarna i Tung saluhut angka uning-uningan i naeng pangkeonhu bahen pujian na uli ooo Paluonku ma sarune rap dohot ogung mardongan odap ooo rap dohot parhinaloan endehononku Tuhanta i Daku kan bernyanyi daku kan memuji membesarkan nama Tuhanku Daku kan bernyanyi daku kan memuji membesarkan nama Tuhanku Jiwaku ingin bernyanyi serta tubuhku menari-nari ooo Menunjukkan sukacita tas kasih Tuhan kepadaku Kan kutiup sangkakala atau seruling dengan rebana ooo Kan kumainkan kecapi memuji Tuhan penciptaku Haleluya ku kan memuji Tuhanku kan kunyanyikan selamanya Gendang ceracap atau gong serta r Lagu Bunda Penolong Abadi Lirik Lagu Bunda Penolong Abadi Pada wajahmu yang suci, matamu nampak bening sejuk lembut. Kau pandang para abdimu berdoa, Oh Bunda penolong abadi. Engkau pangku anakmu Yesus Putra Allah, sumber suka dan duka hatimu. Hanya engkau sendirilah yang tahu pahit dan manisnya hidupku Bukanlah kepadamu oh Bunda, pandangan penuh cintaNya tertuju. Salib dan tombak bengis dilihatNya, Oh Bunda penolong abadi. Tangan Bunda dipegang didekapNya erat, gambaran gelisah manusia. Bagaikan terbayang sengsara maut, siksa salah manusia Matamu ya Bunda suci, memberitakan pesanmu terindah. Wahai kamu orang-orang berdosa, lihatlah juru selamatmu. Terdengar pesan indah namun kami lemah terbawa gelombang masa kini, Kami pinta doamu pada Bapa,oh Bunda penolong abadi Pandanglah dunia ini oh Bunda, dunia yang penuh kebencian. Doakan perdamaian yang sejati, sadarkan hati manusia. Arahkanlah pikiran tingkah laku kami, biarkan tampak cinta sesama. Bantulah disaat ajalku tiba, oh Bunda Lagu Puji Syukur 712 Tuhan Berikanlah Lirik Lagu Puji Syukur 712 Tuhan Berikanlah Tuhan berikanlah istirahat abadi dan tenang bagi yang yang wafat. Beri pengampunan segala dosanya, kar'na maha murah kasihMu Allah. Kami berimankan Sabda Putra, Aku kebangkitan dan kehidupan. Barang siapalah percaya kan Daku, ia akan hidup untuk slamanya Kami menatikan saat itu, maut akan lenyap, diganti hidup. Smoga kami kelak, memandang wajahMu, disinari terang dalam rumahMu
aku bersyukur pada allah atas nikmat darinya